Senin, 17 Juni 2013



AGAMA DAN SAINS
Sejarah telah membuktikan, bahwa abad 16 merupakan suatu zaman di mana agama pengalami pergolatan yang sengit dengan Sains. Berawal dari sebuah konsepsi tentang matahari sebagai pusat dari seluruh planet tata surya, konsepsi ini di lontarkan oleh seorang asonomi Copernicus, meski gagasan ini di buktikasan tanpa melalui sebuah teori, namun telah meluluh lantangkan gagasan kitab suci Bibel dalam Genesis yang mengatakan bahwa seluruh planet berpusat pada bumi. Ketika itu, otoritas gereja memiliki kekuasaan penuh atas segala aspek, baik social maupun politik, namun pada akhirnya, gagasan Copernicus menjadikan terrjadinya perombakan sistem keyakinan dalam kristen.
Banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan sains dan agama, gagasan-gagsan rasionalisme Descartes, teori evolusi Darwin. Pada prinsipnya, perkembangan Sains tidak bermaksud ingin menghancurkan sendi-sendi kekuatan gereja sebagai sebuah konstruksi keyakinan, namun lebih kepada sebuah proyeksi perkembangan ilmu pengetahuan yang mencoba mengaktualisasikan maupun menyingkap sisi-sisi kebenaran yang tersembunyi.
Tidak kalah dari pada itu, spekulasi yang terjadi dalam bidang Filsafatpun cukup memberikan luka yang dalam bagi Gereja, meski wilayah ini sangatlah abstrak, tidak menutup kemungkinan mengakibatkan terjadinya pertarungan intelektual yang cukup absurd.
Beberapa dekade setelah Copernicus, gagasan heliosentris itu mengalami pendalaman yang cukup signifikan hingga ke ranah teori, hasilnyapun sangat mengagumban, Galileo telah sukses menjadikan teori pusatnya matahari dengan penuh meyakinkan. Meski hal itu harus di bayar mahal dengan penyiksaan fisik yang di lakukan pihak Gereja pada Galileo. Renaisans telah membentuk zaman baru dengan tergulirnya gereja ke kancah pergolatan ilmu pengetahuan, boleh jadi ini merupakan sikap Determinisme Eropa terbaik sepanjang sejarah Ilmu, tidak bias di pungkiri bahwa ilmu pengetahuan telah mempengaruhi system pola pikir manusia sepanjang sejarahnya. Tidak peduli berapa korban tang telah bergeliumpangan, namun ini merupaskan momen penting yang tak boleh di lewatkan.
Lalu, pertanyaan yang sering muncul adalah, bagaimana semua itu bisa terjadi begitu mudah? Jawabannya tiada lain “Tuhan telah membentuk sejarah itu BUNG”…..
04-09-2012, Yogyakarta PPKHM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar