Senin, 10 Juni 2013

Bimbingan dan Konseling Komprehensif



2314290948_4a9e3da1b1.jpg

REVIEW
BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF/PERKEMBANGAN
 Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bimbingan Klasikal
Dosen Pengampu: Dr. Awalya, M.Pd., Kons.









Disusun Oleh :

SIWI AGUSTIANINGSIH
1301411043
ROMBEL 01










BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013




BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

A.    Konsep Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Bimbingan dan Konseling perkembangan merupakan orientasi baru layanan bimbingan dan konseling yang didasari fungsi pengembangan. Selama ini bimbingan dan konseling sering dipandang sebagai kegiatan layanan yang mengedepankan penyembuhan atau pemecahan masalah. Padahal selain itu bimbingan dan konseling berfunngsi pencegahan, pendidikan dan pengembangan. Muro J dan Kottman (1955) menjelaskan bahwa bimbingan dan konseling perkembangan diartikan sebagai sebuah program yang mengandung prinsip-prinsip:
1)         Bimbingan dan konseling dibutuhkan oleh semua peserta didik.
2)         Bimbingan dan konseling mempunyai focus pada kegiatan belajar peserta didik.
3)         Di dalam program bimbingan dan konseling perkembangan, konselor dan guru merupakan fungsionaris yang bekerja sama.
4)         Kurikulum yang terorganisir dan terencana merupakan bagian vital dari bimbingan perkembangan.
5)         Bimbingan dan konseling perkembangan peduli kepada penerimaan diri, pemahaman diri dan peningkatan diri.
6)         Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan peserta didik.
7)         Bimbingan dan konseling perkembangan lebih berorientasi kepada perkembangan yang terarah dari pada tujuan yang definitive.
8)         Bimbingan dan konseling perkembangan berorientasi tim dan mensyaratkan pelayanan dari konselor professional yang terlatih.
9)         Bimbingan dan konseling perkembangan peduli pada awal kebutuhan khusus peserta didik.
10)     Bimbingan dan konseling perkembangan berkenaan dengan psikologi terapan.
11)     Bimbingan dan konseling perkembangan memiliki dasar-dasar di dalam psikologi anak, perkembangan anak dan teori belajar.
12)     Bimbingan dan konseling perkembangan bersifat fleksibel dan sekuensial.

     Berdasarkan prinsip-prinsip di atas, dirumuskan definisi bimbingan dan konseling perkembangan sebagai suatu rangkaian bimbingan dan konseling secara bertanggungjawab dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik pada semua aspek kehidupannya, sehingga mereka dapat berfungsi dan berperan efektif selama siklus kehidupannya, terutama menjamin eksistensi dirinya sebagai individu atau anggota masyarakat yang bermartabat. Karena itu, bimbingan dan konseling perkembangan sering disebut juga dengan bimbingan dan konseling komprehensif karena menggarap semua aspek kehidupan peserta didik (konseli).
     Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan pandangan mutakhir yang bertitik tolak dari asumsi yang positif tentang potensi manusia. Berdasarkan asumsi inilah bimbingan dan konseling dipandang sebagai suatu proses memfasilitasi perkembangan yang menekankan upaya membantu semua peserta didik dalam semua fase perkembangannya.

B.     Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling Perkembangan
        Implementasi layanan bimbingan dan konseling komprehensif meliputi empat komponen, yaitu (a) layanan dasar, (b) layanan responsive, (c) perencanaan individual dan (d) dukungan sistem.
1.      Layanan Dasar
Layanan dasar bimbingan merupakan proses pemberian bantua kepada peserta didik secara sistematis melalui kegiatan-kegiatan klasikal atau kelompok.
Layanan dasar bimbingan bertujuan membantu semua peserta didik agar mencapai tugas-tugas perkembangannya. Artinya semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat dan memperoleh keterampilan dasar bagi kehidupannya. Layanan dasar bimbingan diberikan melalui jenis-jenis layanan pemberian informasi, dan diskusi atau sharing pendapat (brain storming).
2.      Layanan Responsif
      Layanan responsive merupakan pemberian bantuan kepada individu atau peserta didik yang memiliki masalah dan kebutuhan khusus yang memerlukan pertolongan seorang konselor dengan segera.
Layanan responsive bertujuan membantu peserta didik agar dapat memenuhi kebutuhannya, dan memecahkan masalah yang dihadapinya, baik berupa hambatan atau kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi bimbingan dan konseling tergantung kepada masalah atau kebutuhan peserta didik. Fungsinya tidak seluruhnya kuratif tetapi bisa juga berfungsi preventif dan bisa dilakukan dengan secara individual maupun kelompok.
3.      Layanan Perencaan Individual
      Layanan ini diartikan sebagai proses bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pelaksanaan layanan perencanaan individual dapat ditempuh melalui layanan bimbingan kelompok (diskusi, karyawisata atau kunjungan ke dunia industry/perusahaan).
4.      Dukungan sistem
      Dukungan sistem merupakan komponen layanan yang tidak langsung, yang kegiatannya meliputi (1) pemberian layanan, dan (2) kegiatan manajemen. Pemberian layanan menyangkut (1) konsultasi dengan guru-guru (2) konsultasi/kerjasama dengan orangtua/masyarakat, (3) berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah dan (4) melakukan penelitian.
      Kegiatan manajemen berkaitan dengan berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara dan meningkatkan mutu program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling melalui : (1) pengembangan program bimbingan dan konseling; (2) pengembangan staf bimbingan dan konseling; (3) pemanfaatan sumber daya masyarakat dan (4) penataan kebijakan; dan (5) penyediaan instrument dan fasilitas bimbingan dan konseling.
 
DAFTAR PUSTAKA




Suherman, Uman. 2012. Seminar Nasional dan Workshop Penguatan Program Kerja Konselor di Sekolah Melalui Bimbingan dan Koseling Komprehensif. Seminar UNNES, 15 Maret 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar