
REVIEW
BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF/PERKEMBANGAN
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bimbingan Klasikal
Dosen
Pengampu: Dr. Awalya, M.Pd., Kons.
Disusun Oleh :
SIWI AGUSTIANINGSIH
1301411043
ROMBEL 01
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF
A.
Konsep Bimbingan
dan Konseling Komprehensif
Bimbingan dan Konseling
perkembangan merupakan orientasi baru layanan bimbingan dan konseling yang
didasari fungsi pengembangan. Selama ini bimbingan dan konseling sering
dipandang sebagai kegiatan layanan yang mengedepankan penyembuhan atau
pemecahan masalah. Padahal selain itu bimbingan dan konseling berfunngsi
pencegahan, pendidikan dan pengembangan. Muro J dan Kottman (1955) menjelaskan
bahwa bimbingan dan konseling perkembangan diartikan sebagai sebuah program
yang mengandung prinsip-prinsip:
1)
Bimbingan dan
konseling dibutuhkan oleh semua peserta didik.
2)
Bimbingan dan
konseling mempunyai focus pada kegiatan belajar peserta didik.
3)
Di dalam program
bimbingan dan konseling perkembangan, konselor dan guru merupakan fungsionaris
yang bekerja sama.
4)
Kurikulum yang
terorganisir dan terencana merupakan bagian vital dari bimbingan perkembangan.
5)
Bimbingan dan
konseling perkembangan peduli kepada penerimaan diri, pemahaman diri dan
peningkatan diri.
6)
Bimbingan dan
konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan peserta
didik.
7)
Bimbingan dan
konseling perkembangan lebih berorientasi kepada perkembangan yang terarah dari
pada tujuan yang definitive.
8)
Bimbingan dan
konseling perkembangan berorientasi tim dan mensyaratkan pelayanan dari konselor
professional yang terlatih.
9)
Bimbingan dan
konseling perkembangan peduli pada awal kebutuhan khusus peserta didik.
10) Bimbingan dan konseling perkembangan berkenaan dengan
psikologi terapan.
11) Bimbingan dan konseling perkembangan memiliki
dasar-dasar di dalam psikologi anak, perkembangan anak dan teori belajar.
12) Bimbingan dan konseling perkembangan bersifat
fleksibel dan sekuensial.
Berdasarkan
prinsip-prinsip di atas, dirumuskan definisi bimbingan dan konseling
perkembangan sebagai suatu rangkaian bimbingan dan konseling secara
bertanggungjawab dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik pada semua
aspek kehidupannya, sehingga mereka dapat berfungsi dan berperan efektif selama
siklus kehidupannya, terutama menjamin eksistensi dirinya sebagai individu atau
anggota masyarakat yang bermartabat. Karena itu, bimbingan dan konseling
perkembangan sering disebut juga dengan bimbingan dan konseling komprehensif
karena menggarap semua aspek kehidupan peserta didik (konseli).
Bimbingan
dan konseling perkembangan merupakan pandangan mutakhir yang bertitik tolak
dari asumsi yang positif tentang potensi manusia. Berdasarkan asumsi inilah
bimbingan dan konseling dipandang sebagai suatu proses memfasilitasi
perkembangan yang menekankan upaya membantu semua peserta didik dalam semua
fase perkembangannya.
B.
Implementasi
Layanan Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Implementasi layanan bimbingan dan konseling komprehensif
meliputi empat komponen, yaitu (a) layanan dasar, (b) layanan responsive, (c)
perencanaan individual dan (d) dukungan sistem.
1. Layanan Dasar
Layanan dasar bimbingan merupakan proses pemberian
bantua kepada peserta didik secara sistematis melalui kegiatan-kegiatan
klasikal atau kelompok.
Layanan dasar bimbingan bertujuan membantu semua
peserta didik agar mencapai tugas-tugas perkembangannya. Artinya semua peserta
didik memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh perkembangan yang normal,
memiliki mental yang sehat dan memperoleh keterampilan dasar bagi kehidupannya.
Layanan dasar bimbingan diberikan melalui jenis-jenis layanan pemberian
informasi, dan diskusi atau sharing pendapat (brain storming).
2. Layanan Responsif
Layanan
responsive merupakan pemberian bantuan kepada individu atau peserta didik yang
memiliki masalah dan kebutuhan khusus yang memerlukan pertolongan seorang
konselor dengan segera.
Layanan responsive bertujuan membantu peserta didik
agar dapat memenuhi kebutuhannya, dan memecahkan masalah yang dihadapinya, baik
berupa hambatan atau kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi
bimbingan dan konseling tergantung kepada masalah atau kebutuhan peserta didik.
Fungsinya tidak seluruhnya kuratif tetapi bisa juga berfungsi preventif dan
bisa dilakukan dengan secara individual maupun kelompok.
3. Layanan Perencaan Individual
Layanan ini
diartikan sebagai proses bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan
melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya,
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman
akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pelaksanaan layanan
perencanaan individual dapat ditempuh melalui layanan bimbingan kelompok
(diskusi, karyawisata atau kunjungan ke dunia industry/perusahaan).
4. Dukungan sistem
Dukungan
sistem merupakan komponen layanan yang tidak langsung, yang kegiatannya
meliputi (1) pemberian layanan, dan (2) kegiatan manajemen. Pemberian layanan
menyangkut (1) konsultasi dengan guru-guru (2) konsultasi/kerjasama dengan
orangtua/masyarakat, (3) berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan-kegiatan
sekolah dan (4) melakukan penelitian.
Kegiatan
manajemen berkaitan dengan berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara dan
meningkatkan mutu program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling melalui : (1)
pengembangan program bimbingan dan konseling; (2) pengembangan staf bimbingan
dan konseling; (3) pemanfaatan sumber daya masyarakat dan (4) penataan
kebijakan; dan (5) penyediaan instrument dan fasilitas bimbingan dan konseling.
DAFTAR
PUSTAKA
Suherman,
Uman. 2012. Seminar Nasional dan Workshop
Penguatan Program Kerja Konselor di Sekolah Melalui Bimbingan dan Koseling
Komprehensif. Seminar UNNES, 15 Maret 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar